Bab 4 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Internasional - Kelas 11 (SMA / MA / SMK) Prakarya
Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 11 (SMA / MA / SMK)
Prakarya
Bab 4 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Internasional
A Perencanaan Usaha Makanan Internasional
Bagi warga negara asing yang hidup di negara lain tentu saja merindukan masakan khas negaranya untuk bisa menikmati di tempat tinggal mereka saat ini. Demikian juga penduduk aslinya.
Mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk dapat menikmati masakan dari negara lain. Hal ini membuka peluang usaha yang potensial untuk membuka usaha makanan internasional.
Sebelum memulai usaha makanan internasional, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
a. Tentukan jenis makanan internasional yang akan dibuat
b. Mengolah makanan dengan tepat
c. Gunakan bumbu yang tepat
d. Carilah lokasi yang tepat
e. Tentukan harga yg bersaing
f. Berikan pelayanan prima
g. Konsisten dalam pelayanan
Dalam melaksanakan wirausaha makanan internasional sumber daya yang dibutuhkan diantaranya :
a. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi.
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja
c. Faktor Produksi Modal
Faktor produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi.
d. Faktor Produksi Kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan adalah faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam menentukan faktor-faktor produksi.
Langkah awal sebelum memulai sebuah usaha makanan internasional adalah menentukan segmentasi pasar.
1) Lokasi Usaha
2) Harga Jual
Seseorang yang akan memulai usaha makanan internasional sebaiknya membuat perencanaan yang disusun dalam sebuah proposal. Isi proposal meliputi penjelasan tentang :
a. Visi dan misi
b. Tujuan kegiatan usaha
c. Maksud kegiatan usaha
d. Profil usaha makanan internasional
e. Strategi pasar
f. Analisis SWOT sebagai Kelayakan Usaha
g. Proses Produksi
B Penerapan Sistem Produksi Makanan Internasional Berdasarkan Daya Dukung Daerah
Masakan Kontinental
Masakan Kontinental adalah masakan yang berasal dari negara yang mempunyai dataran luas, seperti Perancis, Inggris, Amerika, Australia (negaranegara Eropa).
Urutan menu Kontinental adalah :
1) Santapan mula dingin atau panas (appetizer cold atau hot hor’s deeuvre)
2) Sup (soup)
3) Entrée
4) Santapan utama (maindish) yang dapat berupa ikan (fishdish), daging (meatdish) atau ayam (pouldish)
5) Santapan penutup (dessert)
6) Keju (cheese)
7) Buah (fruits)
8) Kopi (coffee)
9) Likeur (ligour)
Masakan Oriental
Masakan oriental merupakan jenis masakan yang berasal dari negara kepulauan daerah Asia seperti Indonesia, Cina, Jepang, India, Arab, Pakistan dan negara timur lainnya.
1) Masakan Cina
Keistimewaan masakan Cina adalah pengolahannya cepat dan dilengkapi dengan saos tomat, sambal cuka dan kecap. Masakan yang berkuah selalu dihidangkan dalam mangkok. Alat makannya adalah sumpit, sebab itu potongan bahan makanan besar-besar agar mudah mengambilnya.
2) Masakan Jepang
Makanan Jepang yang terkenal antara lain sukiyaki, tempura dan yakitori. Bumbu yang banyak dipakai antara lain bawang putih, jahe, lada, macam-macam kecap, shoyu, mirin, sake, vetsin, cuka dan mosterd. Makanan Jepang juga menggunakan berbagai macam jamur.
3) Masakan India, Arab, dan Pakistan
Makanan Pokok bangsa Arab, India, dan Pakistan adalah nasi dan macam-macam roti, yang dimakan dengan lauk pauk seperti gule dan kari.
4) Masakan Filipina
Makanan pokok bangsa Filipina terdiri dari nasi yang dimakan dengan lauk pauk terutama ikan dan merupakan perpaduan masakan Timur dan Barat.
Teknik-teknik pengolahan makanan internasional diantaranya :
a. Merebus(boiling)
b. Mengukus(steaming)
c. Mengetim (Au bain marie)
d. Menggoreng (frying)
e. Mencah (stir frying)
f. Menyetup (stewing)
g. Menyemur (braising)
h. Menumis (sauting)
i. Memanggang(broilling)
j. Membakar atau mengepan (baking)
k. Memanir (coating)
l. Memarinir (marinating)
m. Memfarsir (farcing)
n. Melardir (lardir)
o. Membardir (barding)
p. Memblansir (blancing)
q. Membuat kaldu (making broth or stock)
r. Memfilir (making fillet)
s. Menggelasir (glaseing)
t. Mengentalkan (thicken)
u. Menjernihkan (clarifying)
v. Mengocok atau memukul (beating)
w. Mendinginkan (chilling)
x. Menghidangkan (serving)
Kemasan harus memiliki sifat-sifat :
a. Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).
b. Bersifat non toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.
c. Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya).
d. Kuat dan tidak mudah bocor.
e. Relatif tahan terhadap panas.
f. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.
C Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Makanan Internasional (Spaghetti)
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk makanan internasional sebesar Rp 190.700,-/paket, sedangkan total produksi menghasilkan 120 bungkus per paket, dan jika harga produk makanan internasional dihargai Rp.
5000 per bungkus maka:
D Promosi Produk Hasil Usaha Makanan Internasional
Untuk mengomunikasikan produk ini perlu disusun strategi yang disebut dengan strategi promosi, yang terdiri dari empat komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan tatap muka.
E Laporan Kegiatan Usaha Makanan Internasional
Laporan kegiatan makanan internasional dibuat dalam bentuk yang dibuat bermanfaat untuk :
a. membantu wirausaha untuk mengembangkan usaha dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain (investor)
b. membantu wirausaha untuk berfikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan dijalankan
c. sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan gagasan kepada pihak lain; dan
d. membantu meningkatkan keberhasilan para wirausaha.
Comments
Post a Comment